26/08/13

Sepeda Motor Bukan Untuk Anak Dibawah Umur

Saat ini jalan raya adalah tempat yang paling banyak memakan korban jiwa, ribuan orang meninggal setiap tahunnya di jalan raya. Bahkan data membuktikan bahwa lebih banyak orang yang meninggal secara tragis di jalan raya daripada perang atau konflik.

Jika perang tidak setiap jam terjadi, tapi dijalan raya hampir setiap jam memakan korban jiwa karena kecelakaan.

Yang lebih parah lagi banyak dipertontonkan dijalanan sekarang ini anak-anak dibawah umur yang baru berumur 8-16 tahun yang mengendarai kendaraan bermotor secara ugal-ugalan tanpa memperhitungkan keselamatan dirinya dan keselamatan orang lain sesama pengguna jalan.

Orang tua seharusnya memahami bahwa kendaraan bermotor bukan untuk konsumsi anak dibawah umur. Pemerintah melalui aparat yang berwenang telah membuat sebuah aturan bahwa orang yang boleh mendapatkan SIM dan adalah orang yang telah berusia 17 tahun.

Hal ini tentu saja telah melalui penelitian sebelum menetapkan usia minimal untuk mendapatkan SIM, usia 17 tahun dianggap seseorang telah lebih dewasa dan bisa mengontrol dirinya dan bisa mengerti mengenai rambu-rambu lalu lintas.

Tapi lihatlah dijalanan, banyak anak-anak yang belum berusia 12 tahun tapi sudah diijinkan oleh orang tuanya untuk mengendarai sepeda motor. Secara tidak langsung sang orang tua membiarkan anaknya bermain bahaya, karna anak-anak belum tau bagaimana bertanggung jawab di jalan raya.

Sebuah contoh yang nyata saya lihat adalah ketika seorang anak harus kehilangan kakinya karna mengalami kecelakaan, kaki sang anak harus diamputasi dan akhirnya menjadi cacat seumur hidup dan sulit untuk mencari penghidupan di masa depan.

Contoh lain adalah seorang anak yang ditodong oleh orang dewasa saat perjalanan pulang dari sekolahnya, sang anak akhirnya terpaksa melepaskan sepeda motor kesayangannya karena tidak mampu melakukan perlawanan ketika sepeda motornya dirampas.

Ukuran tubuh yang masih kecil, dan pola pikir yang belum bisa bertanggung jawab karena kurangnya kedewasaan tentu harus dipahami oleh kita sebagai orang tua. Sepeda motor jangan dijadikan alat untuk menunjukkan kasih sayang kepada mereka. akan tetapi menjaga dan mendidiknya dengan benar dan mempersiapkan masa depan sang anak akan lebih bijaksana daripada memberikan hadiah yang nanti akan membuat dirinya mengalami masa depan yang suram.

Jadi mulai sekarang tanamkan pada diri kita dan keluarga kita bahwa sepeda motor / kendaraan bermotor tidak cocok untuk anak-anak

1 komentar:

  1. Saya sependapat bahwa anak yg belum memenuhi syarat membuat SIM Sepeda Motor (Kendaraan) tak boleh menggunakan motor masuk jalur umum. Kalau Anak blm dewasa disuguhi motor merupakan kasih-sayang yg tidak tepat. Bila ada resiko di jalanan, kita sebagai orangtua yg akhirnya tetap harus bertanggungjawab dan bahkan bersedih. Mari kita terapkan tertib disiplin dari lingkup dalam keluarga. Dg cara itu, tertib-disiplin nasional akan tercipta.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...