10/06/17

Apakah Tuhan membutuhkan Ibadah Kita ?

Ibadah, banyak orang melakukan ibadah, melakukan ibadah secara rutin dan teratur. Namun pernahkah kita bertanya ke dalam hati apakah tujuan dari ibadah.

Memuji tuhan adalah salah satu cara beribadah, dengan memuji tuhan maka hati kita terpuaskan, namun puas akan apa? itu menjadi sebuah pertanyaan, kala setiap orang berlomba-lomba beribadah.

Namun pernahkah kita berdiam, menyelam ke dalam diri, masuk ke dalam keadaan diam, tanya jawab kepada diri sendiri meninggalkan segala macam doktrin dan yang pernah masuk ke dalam kedua telinga kita, terkadang kita terlalu banyak menerima informasi, kepala kita puyeng.

Ibadah pada awalnya muncul akibat rasa takut manusia akan ketidak-pastian masa depan, ketakutan akan petir yg menggelegar atau ketakukan akan pohon besar, rasa takut menimbulkan rasa tunduk, ingin ditemani dan ingin didampingi. Maka ia memberikan sesembahan kepada pohon besar karena rasa takutnya.

Ibadah juga dijadikan sebagai alat untuk mengisi ruang hampa di dalam hati, keraguan dapat diisi dengan ibadah, bahwa manusia "mengira" dengan memberikan sesembahan, ibadah dan puji-pujian adalah cara untuk mendekatkan diri, namun apakah benar tuhan  membutuhkan ibadah kita ?.

Apakah dengan tidak beribadahnya manusia, maka eksistensi tuhan akan lenyap ?, apakah dengan tidak beribadahnya manusia maka tuhan akan lenyap? apakah alfa dan omega tidak terjadi jika manusia tidak beribadah ?

Apakah Ia begitu lemah? sehingga Ia memerlukan puji-pujian darimu? bukankah kamu yang lemah sehingga kamu membutuhkan pertolonganNya? jadi dimanakah letak kesombonganmu kepada sesama mu wahai manusia ?

Ibadah manusia sebenarnya tidak berpengaruh kepada tuhan, karena tuhan sang MAHA tidak membutuhkan pujian atau apapun, segala kehormatan, keindahan, dan ke-MAHA-an ada padaNya.

Ia telah dulu ADA sebelum ruang dan waktu tercipta, dan ia akan selalu ada meskipun ruang dan waktu musnah, ia juga telah ADA sebelum aku, kamu dan kita mencapai kesadaran dan pengertian akan "keberadaanya", ia disebut dalam banyak nama dalam banyak zaman.

Justru manusia lah yang membutuhkan ibadah, untuk mengingatkan dirinya, untuk membuatnya rendah hari, jika nun diluar sana masih ada kekuatan di luar diri manusia yang MAHA segalanya.

Jika kemudian "ritual" manusia membuat sang manusia merasa "lebih" dari manusia lainnya, maka sebenarnya manusia tersebut sudah mengambil wilayah "domain" pekerjaan tuhan. Ia berperan menjadi tuhan bagi sesama manusianya.

Tuhan tidak butuh ibadah, manusialah yg butuh ibadah untuk menguatkan dirinya dalam kelemahan.

Rahayu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...