10/06/17

Perjalanan Spiritual seorang kutu buku

Saya tidak tahu mengapa saya suka buku...kegilaan terhadap buku sepertinya membuat saya gila.
Kelas 6 SD saya sudah selesai membaca kitab saya, habis dari awal hingga akhir.

Kegilaan membaca buku masih berlanjut sampai SMA, malahan ditahap ini kegilaan saya mencapai puncak, mungkin akibat keinginan untuk mencari jati diri semakin kuat.

Pertanyaan : apa tujuan hidup, apakah aku ADA, dan apa yg dimaksud dengan kesadaran membuat saya gila buku selain saya juga suka sains.

Kebetulan di kota saya ada perpustakaan daerah, saya rutin meminjam buku kesana, bacaanya lumayan berat seperti buku Karl Mark, Stalin dan Leninisme.

Saya terus saja membaca dan menemukan pengetahuan pengetahuan baru yg mungkin bagi sebagian orang itu adalah ilmu terlarang, ha...ha..ha..
Padahal sebenarnya ajaran dan teori itu adalah sumber kebijaksanaan. Sperti pengertian sosialisme, ateisme, bagaimana mengelola kekayaan negara untuk kepentingan bersama.

Atau ajaran Marhaneisme yg sejatinya memuliakan para buruh dan rakyat jelata.

Tapi sudahlah....toh itu tak berpengaruh terhadap ilmu itu sendiri.

Pencarian pun berlanjut melalui buku-buku...saat ini pencarian malah ke dalam diri dan lingkungan saya, saya pun kemudian membaca buku The Da Vinci Code, gambar "cawan anggur" maria, buku Judaisme, atau buku-buku terkait agama, Kahlil Gibran, Angel and demons dll...yg intinya isinya adalah kontroversial.

Buku Buddha tak luput juga dibaca, dan beberapa buku lain yg kontroversial lainnya.

Akhirnya aku tersadar dan memahami mengapa Mother Teresa, Mahatma Gandi, Dalai Lama atau Gusdur bersikap plural dab humanis, mengapa orang orang besar menjadi terhapuskan sekat - sekat kelompoknya dan mengangungkan kemanusiaan dan cinta kasih.

Sains adalah penunjuk arah bagiku, ilmu saja tanpa pembuktian hanyalah omong kosong, saya dulu gemar dengan fisika, biologi dan kimia, saya menyelami pengertian mengenai sel, molekul, atom, elektron, dan lain-lain, saya belajar mengenai asal usul kehidupan tentang sup purba kehidupan.

Bagaimana materi dan anti materi sebagai penyusun dasar kehidupan,, kemudian loncatan kesadaran yg membuat seluruh molekul bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan secara besama dan terorganisir.

Lalu saya mencari pengertian kesadaran melalui filsafat Plato, Socrates, Ibnu rusd, atau Thomas Aquinas (filsafat khatolik),

Saya baca buku politik, machaveli, bagaimana cara memperoleh kekuasaan dengan cara apapun termasuk segala cara.

Saya belajar gold glory gospel, metode dalam penjajahan.

Kebudayaan juga salah satu bagian yg tidak saya lepaskan dari perhatian saya, hasil cipta karsa setiap manusia di muka bumi kita nikmati tanpa ada batasan pengguna, siapa saja boleh termasuk WA ini.

Saya semakin humanis, saya semakin menjadi manusia, bahwa saya akan menghargai setiap manusia dan menghargai sesama, bukan karena apapun, namun lebih karena saya ini manusia

Saat ini pencarian saya masih berlanjut, saya masih membeli buku (meskipun saya bukan orang kaya) saya selalu menyisihkan uang jajan saya untuk beli buku.

Saat ini saya sedang menggemari ajaran spiritualitas, Ajaran Israel dan kejawen jawa sepertinya sangat menarik saat ini.

Saya jarang bicara agama saya, bukan karena saya tidak beriman, tapi karena saya sadar bahwa manusia adalah sumber kelemahan, sejak lahir pun sudah butuh makan, sangat lemah akan godaan.

Makanya saya menghindari pembicaraan soal agama, saya sangatlah lemah soal dosa, ada wanita cantik saja saya langsung noleh (wkwkkwk) naluriah alami lelaki.

Dalam kelemahan dan ketidakberdayaan saya, saya terkadang menjerit kepadaNya, dan bertanya apa tujuanMu menciptakan aku? Aku dengan segala kelemahan, dipaksa berlajan dalam kejamnya kehidupan.

Tapi aku percaya jika pengampunan adalah sebuah hadiah, bukan sebuah pencapaiab atas ibadah, kita manusia lemah sedari lahir, tak akan mampu berjalan seperti malaikat diantara keterbatasan.

Makanya saya tidak pernah dan kalau bisa jangan pernah bicara ibadah.

Salam damai

Bahwa keberagaman hanyalah casing....inti dari kehidupan adalah cinta kasihkasih












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...