04/05/17

KE-aku-AN vs ke-AKU-an / Iblis vs sang maha Kreator

Sebuah kisah tentang "pingin pengakuan".

Pernahkah terpikir oleh kita tentang sebuah asumsi bahwa klan tertentu lebih superior dari klan lainnya, suku tertentu lebih emejing dibandingkan suku lain, identitas kelompok tertentu lebih up daripada kelompok lain.
Faktanya itu cuma bullshit, ya bullshit, sebuah kisah dongeng yg hanya dibangun untuk membuat ego kita meninggi, namun faktanya nol.

Akhirnya kita akan seperti Hitler yg mendoktrin rakyatnya sebagai suku arya yg terpilih, atau Benito M yg akhirnya menjadi fasis dan ingin menjajah bangsa lain.

Coba kita lihat berbagai suku, kelompok, klan ataupun ateis sekalipun yg ada dibelahan bumi ini, semuanya diberkati, diurapi, diberi kecerdasan, talenta, beranak pinak, berketurunan, cantik dan tampan, sehat.
Banyak temuan, tehnologi, musik, kearifan, kebijaksanaan muncul dari berbagai belahan bumi yg berbeda, diadopsi, dinikmati pihak lain tanpa batasan klan, suku dan pembatas lainnya semata-mata demi kemanusiaan.

Bukankah kehormatan, kecerdasan, kekuatan yg kita anggap sebagai berkat diturunkanNya juga kepada pihak yg berbeda dengan kita? Itu fakta. Malahan banyak negara2 yg lebih maju dan lebih hebat dari kita walaupun tidak sama ideologinya dengan kita.

Maka jadilah rendah hati, semua keanekaragaman juga karena karya dan restuNya, jika tidak semua ini tidak akan terjadi.
Berhentilah berlagak paling diberkati, paling diurapi apalagi berlagak paling suci karena itu sifat si Iblis. Iblis pun ditendang dari surga karena merasa paling suci. tidak bersedia menyembah manusia krn diciptakan dari tanah.

Dunia ini universitas kehidupan, gak usah dengar cocot bapak yg ngakunya ahli itu, lihat saja dunia...bersama fakta-fakta yg ada. bahwa apa yg selama ini di "cocot' kan bapak itu gak benar, perlu kerendahan hati dalam beriman untuk menyadari fakta, bukan bualan kosong dongeng untuk membuat nyenyak tidur.

Lihat jepang dengan raja tehnologinya, lihat china dengan bisnisnya, lihat as dengan kekuatannya, lihat rusia yg sebanding dgn as, dll

Coba renungkan, apakah mereka bisa cerdas tanpa restu tuhan? Apakah mereka bisa kuat tanpa bimbingan tuhan, apakah mereka bisa terhormat tanpa bantuan tuhan? Bukankah kesehatan dan gen yg baik bukan berasal dari sang pencipta?

Kita hanya mengikuti ego, keinginan untuk dipuji, keinginan untuk dianggap saleh, keinginan untuk merasa lebih suci dan terpilih, iblis bermain di dalam hati kita.
Tak lebih dari tehnik marketing yg mencari pangsa pasar "jiwa-jiwa yg haus akan pengakuan dan pujian", maka diberikan kalimat yg pas, maka kita pun melayang....gak tentu arah, semakin dipuji makin melayang dan kecanduan pujian, kalau disinggung dikit marahnya gak ketulungan.

Faktanya kosong, kropos, rapuh....

#renungan malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...