Kenaikan BBM adalah momok yang
membuat saya menjadi panik panik karena tentu saja kenaikan BBM akan membuat
semua pengeluaran bengkak, mulai dari urusan dapur, listrik, spare part, ongkos
kendaraan umum dan banyak lagi hal lainnya hingga harga cuci motor juga pasti
naik.
Makanya saya sangat muak jika melihat menteri yang
katanya pintar tapi mengatakan bahwa kenaikan harga BBM tidak berpengaruh
terhadap masyarakat. Gobloknya dia pasti tidak ketulungan, masa BBM naik tidak
berpengaruh terhadap masyarakat. Memang pikirnya ngangkut sembako gak pake
bensin, emangnya pikirnya ngangkut barang-barang pakai kantung ajaib Doraemon?
Parahnya lagi dia bilang bahwa
subsidi BBM salah sasaran, dan ia mengatakan hal itu didepan ratusan juta
rakyat Indonesia. Memanggnya subsidi bersumber dari mana, sumbernya kan dari
APBN, dan APBN kan pemasukannya berasal dari pajak dan saya adalah pembayar
pajak.
Saya membayar pajak dari hal-hal
berikut :
1. Pajak
Kendaraan Bermotor
2. Pajak
Penghasilan saat gajian
3. Pajak
saat mebeli rokok
4. Pajak
saat makan di rumah makan
5. Pajak
saat membeli Deterjen
6. Pajak
Membeli alat elektronik
7. Pajak
Bumi Bangunan
8. Pajak
saat membayar Listrik
9. Pajak
saat membeli ban motor
10. Dan
masih banyak pajak-pajak lain yang jumlahnya saya lupa.
Saat saya telah membayar pajak,
maka saya berhak untuk mendapatkan subsidi, karena pada dasarnya itu adalah
uang saya yang saya setorkan kepada negara dan saya menerimanya kembali dalam
bentuk subsidi.
Karena pajak telah menaikkan
biaya hidupku dan gajiku hanya kuterima setengah dari nilai yang kuterima.
Pajak telah mengambil setengah dari penghasilan kotorku dan ia hilang saat
diriku membelanjakannya.
Setiap orang yang membayar pajak,
maka ia berhak untuk mendapatkan subsidi, karena ia membayar dan ia berhak
untuk menerima kembali apapun bentuknya itu, apa itu infrastruktur yang baik
ataupun bentuk subsidi apalagi BBM. Karena ia sangat berpengaruh terhadap
setiap segi ekonomi tidak perduli ia kaya atau miskin.
Karena BBM berpengaruh terhadap
biaya produksi, dan distribusi, tidak satu aspek yang mengalami kenaikan, tapi
semua aspek, karena BBM adalah objek vital dalam setiap aspek kehidupan.
Jika yang naik hanya cabe, tanpa makan cabe manusia
juga bisa hidup normal, tapi kalau BBM naik semuanya akan naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar